Sains

Sabtu, 22 November 2014

Fenomena Laut Mati


Sumber gambar : newsmedia.co.id 
Laut Mati biasa disebut dengan Laut Garam karena perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa). Pasokan air yang masuk ke Laut Mati hanya dari Sungai Yordan dan beberapa pegunungan di sekitarnya. Karena Laut Mati berada posisi yang rendah (wilayah paling rendah di dunia) maka air yang diterima itu tidak bisa dialirkan kemana-mana. Satu-satunya jalan keluar air yaitu melalui proses penguapan ke udara saja. Itulah sebabnya air Laut Mati menjadi sangat asin karena air yang mengalami proses penguapan meninggalkan zat-zat mineralnya.


Di Laut Mati, setiap orang yang menceburkan diri, tidak akan tenggelam walaupun di tempat yang dalam. Ini bisa terjadi karena Laut Mati memiliki kadar keasinan/garam yang sangat tinggi, sehingga masa jenis airnya juga tinggi. Seperti Hukum Archimedes yang menyebutkan bahwa suatu benda mengambang, melayang, atau tenggelam tergantung dari massa jenisnya. 


Hukum Archimedes berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan.


Disebut laut mati, bukan karena lautnya yang mati. Tetapi, dengan keadaan laut yang memiliki kadar garam yang tinggi, sehingga menyebabkan tidak mendukung adanya ekosistem dan kehidupan biota air dalam laut ini. Itulah sebabnya, kata "mati" disematkan dalam laut ini. 



Sumber Artikel :
Mulyaningsih,Sri dkk.2007. FISIKA DASAR 1 Seri 1: Mekanika. Unesa University Press
Yudono, Doni Aris.2013. Laut Mati: Apanya yang mati? (online) melalui (http://detektif-fisika
        doni.blogspot.com/2013/10/laut-mati-apanya-yang-mati.html, diakses pada 23 November 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar